BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS »

Follow me

Selasa, 3 Ogos 2010

Faktor lupa dalam kehidupan


Biasanya, penyakit lupa atau pikun itu dimiliki oleh kaum manula. Mitos itu memang ada benarnya. Namun, ternyata pikun bukan hanya monopoli kaum manula saja, pada kalangan anak muda sampai remaja pun, kini, menghadapi penyakit yang sama.

Penyakit lupa atau demensia merupakan penyakit degeneratif akibat kematian sel-sel otak dan umumnya menyebabkan kemunduran fungsi intelektual atau kognitif, yang meliputi kemunduran daya mengingat dan proses berfikir.


Penyebabnya secara pasti masih belum ditemukan hingga kini, namun para ahli menyebutkan beberapa faktor yang boleh menjadi penyebab terjadinya penyakit lupa ini seperti sering minum alkohol dan menggunakan narkoba, masalah keturunan, pernah mengalami benturan di kepala dan stroke.

Demensia merupakan penyakit degeneratif otak progresif yang disebabkan timbulnya neurotangles. Iaitu, suatu bentuk plak-plak yang tinggal di saraf otak. Neurotangles ini menyebabkan sel-sel otak cepat rosak dan mati. Sehingga, muncul gangguan pada fungsi memori dan timbul kelupaan.

Otak penderita demensia mengalami kerosakan akibat adanya beberapa sel saraf yang mati pada sejumlah bahagian penting. Otak akan mengkerut sehingga terjadi gap atau kerenggangan dalam daerah cuoing temporal dan hippocampus. Kedua bahagian ini berperanan untuk menyimpan memori dan mengolah informasi baru. Dari sini akan muncul pengaruhnya pada kemampuan seseorang untuk mengingat, berbicara juga mengambil keputusan.

Sementara, produksi beberapa zat kimia penting dalam otak seperti acetylcholine juga ikut terpengaruh. Masih belum diketahi apa penyebab matinya sel saraf dalam otak. Namun ada sejumlah karakteristik yang muncul pada otak setelah sel-sel itu mati, iaitu terjadinya kerumitan dalam kepingan protein yang biasa dilihat melalui mikroskop.

Impak dari kerosakan sel-sel saraf itu menyebabkan orang akan kehilangan sebahagian memori. Ditandai dengan kelupaan menaruh benda, melupakan janji dengan rakan atau mungkin lupa nama seseorang. Yang parah, gejala macam ini sudah kerap dialami oleh mereka yang berusia muda. Tahap yang lebih membimbangkan adalah ketika kita lupa menemukan suatu kata yang tepat untuk mengertikan ucapan seseorang. Biasa juga kita lupa mencari kata untuk mendefinisikan sesuatu. Semua kelupaan ini akan berpengaruh pada kepribadian dan perubahan mood.

Dalam kaedah herbalis, kelupaan biasa disebabkan terjadinya ketidakseimbangan sistem tubuh. Tubuh yang tidak harmonis ini akan memiliki gelombang atau Medan Electro Magnet (MEM) yang tidak stabil pula. Ketidakstabilan MEM akan mempengaruhi mekanisme sistem hormon, sistem saraf dan sistem daya tahan tubuh menjadi terganggu.

MEM yang terganggu menyebabkan meningkatnya hormon kortisol. Hormon ini menyebabkan terjadinya penuaan dini (premature aging) dengan gejala-gejala melemahnya beberapa organ penting seperti pendengaran, penglihatan, daya ingatan dan sebagainya.

Untuk mengatasi penyakit lupa dan menstabilkan MEM memang tidak mudah, namun ada beberapa cara yang insya Allah dapat membantu dan mengurangi kelupaan tersebut dengan melakukan:

1. Kurangi Makanan yang Berlemak
2. Perpanjang Sujud dan Puasa
3. Olahraga
4. Latihan otak

1. Kurangkan Makanan yang Berlemak:
Diet dengan membataskan total kalori serta konsumsi lemak sebesar 15 – 20% dapat membantu mencegah penyakit lupa. Kesan negatif konsumsi lemak tinggi adalah disebabkan terciptanya plak aterosklerosis, berkembangnya penyakit-penyakit kardiovaskuler, arteri koronari, dan cerebrovaskuler sehingga memaksa asupan oksigen ke otak melalui pembuluh arteri.

Banyak mengkonsumsi ikan yang kaya asam lemak omega 3 dokosaheksaenoat (DHA), seperti ikan tuna dan salmon, dapat mengurangkan penurunan kinerja kognitif kepada orang-orang tua. Dalam otak, DHA berperanan dalam mengatur fluiditas dan permeabilitas membran sel, menjaga aktiviti enzim-enzim yang terikat membran dan kinerja neurotransmiter (dopamin dan serotonin). Neurotransmiter ini bekerja sebagai penghubung antara otak ke seluruh jaringan saraf dan pengendalikan seluruh fungsi tubuh. Serta mengkonsumi beberapa vitamin yang selalunya menjaga kesihatan otak seperti vitamin B kompleks, vitamin C dan E, fosfatidilserin, ubiquinon, asetil – L – karnitin dan ginkgo biloba.

2. Memanjangkan Sujud dan Puasa:

Dalam keadaan MEM yang tidak stabil, perubahan kedudukan akan turut membantu memulihkan kesihatan. Dalam keadaan sujud, di mana posisi jantung lebih tinggi dari kepala membuat aliran darah mudah menuju ke kepala. Darah yang berisi oksigen itu memang sangat diperlukan oleh otak dan mengoptimalkan fungsinya. Oleh itu, memanjangkan sujud, khususnya pada solat tahajud, akan memberikan kesempatan kepada otak memenuhi keperluan oksigen secara maksimum. Selain itu, sujud dalam kedaan semua anggota tubuh beristirahat sangat membantu memperbaiki kestabilam MEM.

Sedangkan puasa berfungsi menekan otak untuk melakukan pengimbangan MEM. Hal ini dapat dilihat ketika seseorang berpuasa, otak akan banyak mengeluarkan omega 3 yang sangat dibutuhkan oleh sel-sel saraf. Di samping itu, puasa dapat menurunkan kadar kortisol dan memperbaiki mekanisme pelepasan kortisol. Kortisol berfungsi mencegah/menahan penggunaan glukosa oleh hipokampus, membuang transisi sinapsis dan menyebabkan neuron/sel saraf luka (injury) serta kematian sel.

Puasa juga dapat menurunkan level lipid peroksidase, iaitu suatu enzim yang dapat menghasilkan radikal-radikal bebas dan meningkatkan level dehidroepiandrosteron, iaitu suatu hormon yang penting untuk optimalisasi fungsi otak. Tidak hairanlah jika Rasullulah berkata bahwa puasa itu menyihatkan tubuh badan.

3. Olahraga:

Para ahli berpendapat bahwa olahraga yang teratur ternyata dapat memperbaiki aspek-aspek fungsi kognitif sebesar 20 – 30%. Oleh itu, olahraga sangat disarankan karana dapat menahan kecepatan penyakit lupa. Dalam suatu pembelajaran, orang tua yang berusia 40 – 60 tahun dan hendak melakukan olahraga secara teratur memiliki risiko kepikunan yang lebih rendah dibanding mereka yang tak berolahraga. Olahraga diketahui meningkatkan aliran darah otak dan produksi faktor-faktor pertumbuhan untuk syaraf.

4. Latihan otak:
Yang dimaksud dengan latihan otak adalah memberikan stimulasi kognitif, seperti berdiskusi tentang topik aktual, mengisi teka-teki, main catur, mendengarkan musik nostalgia dan berkesenian, dapat membantu mempertahankan kemampuan kognitif. Latihan tersebut mendorong berkembangnya dendrit dan meningkatnya plastisitas sistem syarat pusat.

0 comments: